Monday, May 31, 2010

Siapa bilang orang "kecil" gak korupsi?

Kemarin karena ada perlu bawa mobil ortu ke rumah, jadi konvoi sama suami. Karena dompet suami ketinggalan di mobil yang gw kendarai, waktu tiba di gerbang tol gw bayarin sekalian untuk 2 mobil. Gw bilang ke petugas gerbang tol. Dia ngasih selembar receipt / karcis tanda terima pembayaran tol. Gw minta satu lagi, krn gw bayar untuk 2 mobil. Dia bilang nanti aja dia kasih di mobil belakang (yang suami gw kendarai). Jadi maju lah gw, sambil lihat dari kaca spion apakah si petugas tol tsb langsung kasih karcisnya ke suami gw. Ternyata gw lihat dari gesture / isyarat dia ke suami gw dan suaranya masih kedengaran krn gw belum jauh dari loketnya, dia bilang ke suami gw bahwa karcisnya udah dia berikan ke gw, jadi dia "mempersilakan" suami gw untuk maju terus.

HELLOOOO?????

Gw kasih kode ke suami gw bhw dia blm kasih karcisnya. (I was wondering apa suami gw gak pay attention waktu gw melambai-lambaikan selembar karcis tol dan pas masih di loket? Tapi ah well, men are not sensitive in reading non-verbal "codes" or gestures, except detectives maybe :P)

Si petugas gerbang tol mencuri uang yang telah dibayarkan. Karena dengan dia nggak memberikan karcis tol, uang itu kan gak tercatat sebagai pemasukan tol, jadi bisa dia kantongin deh. Cuma gara2 duit dua ribu perak masa' keluarganya harus makan dari uang haram?

Dan itulah contoh nyata korupsi yang dilakukan oleh bukan pejabat tinggi.

Jadi, nggak usah deh ribut2 pejabat korupsi, kalo diri sendiri aja masih nyuri uang perusahaan/negara/rakyat secara jelas2an pula. Atau, jangan2 kita sebagai rakyat biasa, bukan pejabat negara, bukan konglomerat, ribut2 bawel orang2 "di atas" pada korupsi karena kita nggak kebagian giliran korupsi??

HAH-HAHAHAHAHAH

Negriku tercinta, gimana bisa maju... Dari atas sampai paling bawah ke akar2nya sampai generasi muda pun udah belajar menerima korupsi. Dari menerima lama2 melakukan. Itulah kekuatan lingkungan ketemu dengan kelemahan mentalitas.

Bangsaku... :(

No comments: