Thursday, October 18, 2007

Hukuman buat Koruptor (a.k.a. Maling)

Ada tulisan menarik tentang cara Cina meningkatkan perekonomiannya. Apakah Indonesia nggak terinspirasi dengan prinsip yang udah terbukti efektif ini?

Pada prinsipnya cara yang dijalankan Zhu ini ("bunuh seekor ayam untuk menakut-nakuti seribu kera") mirip dengan hukum potong tangan dalam Islam. Coba deh, kalo para maling (koruptor masuk kategori maling lho) dihukum potong tangan aja (ngga usah hukum mati dulu deh), itu saja pasti sudah membuat banyak orang ketakutan. Mereka akan mikir beribu kali untuk mencuri. Andaikan hukum dijalankan dengan tegas dan juga adil tentunya.

Selamat membaca!

---
Bangsa Ini Memerlukan Zhu?
Oleh: Asro Kamal Rokan (Republika Online)

Amazing!
Dari tahun 2001 sampai 2005 Cina telah menghukum mati 4000 orang karena korupsi, dan menurut Amnesti Internasional (AI) fakta sesungguhnya masih lebih banyak lagi. Orang bilang komunis itu kejam, tapi cara tsb terbukti sukses memberantas korupsi dan hasilnya terlihat indikator perekonomian Cina melesat. Bunuhlah seekor ayam untuk menakuti seribu ekor kera, beranikah Indonesia meniru?

Xiao Hongbo telah dihukum mati pekan lalu. Delapan orang pacarnya -- yang dibiayai dalam kehidupan mewah-- mungkin hanya menangisi lelaki berusia 37 tahun. Tidak ada yang bisa membantunya. Deputi manajer cabang Bank Konstruksi China, salah satu bank milik negara, di Dacheng, Provinsi Sichuan, itu dihukum mati karena korupsi. Xiao telah merugikan bank sebesar 4 juta yuan atau sekitar Rp 3,9 miliar sejak 1998 hingga 2001. Uang itu digunakan untuk membiayai kehidupan delapan pacarnya.

Xiao Hongbo satu di antara lebih dari empat ribu orang di Cina yang telah dihukum mati sejak 2001 karena terbukti melakukan kejahatan, termasuk korupsi. Angka empat ribu itu, menurut Amnesti Internasional (AI), jauh lebih kecil dari fakta sesungguhnya. AI mengutuk cara-cara Cina itu, yang mereka sebut sebagai suatu yang mengerikan. Tapi, bagi Perdana Menteri Zhu Rongji inilah jalan menyelamatkan Cina dari kehancuran. Ketika dilantik menjadi perdana menteri pada 1998, Zhu dengan lantang mengatakan, "Berikan kepada saya seratus peti mati, sembilan puluh sembilan untuk koruptor, satu untuk saya jika saya
melakukan hal yang sama."

Zhu tidak main-main. Cheng Kejie, pejabat tinggi Partai Komunis Cina, dihukum mati karena menerima suap lima juta dolar AS. Tidak ada tawar-menawar. Permohonan banding wakil ketua Kongres Rakyat Nasional itu ditolak pengadilan. Bahkan istrinya, Li Ping, yang membantu suaminya meminta uang suap, dihukum penjara.

Wakil Gubernur Provinsi Jiangxi, Hu Chang-ging, pun tak luput dari peti mati. Hu terbukti menerima suap berupa mobil dan permata senilai Rp 5 miliar. Ratusan bahkan mungkin ribuan peti mati telah terisi, tidak hanya oleh para pejabat korup, tapi juga pengusaha, bahkan wartawan. Selama empat bulan pada 2003 lalu, 33.761 polisi dipecat. Mereka dipecat tidak hanya karena menerima suap, tapi juga berjudi, mabuk-mabukan, membawa senjata di luar tugas, dan kualitas di bawah standar. Agaknya Zhu Rongji paham betul pepatah Cina: bunuhlah seekor ayam untuk menakuti seribu ekor kera. Dan, sejak ayam-ayam dibunuh, kera-kera menjadi takut, kini pertumbuhan ekonomi Cina mencapai 9 persen per tahun dengan nilai pendapatan domestic bruto sebesar 1.000 dolar AS. Cadangan devisa mereka sudah mencapai 300 miliar dolar AS.

Sukses Cina itu, menurut guru besar Universitas Peking, Prof Kong Yuanzhi, karena Zhu serius memberantas korupsi. Perang terhadap korupsi diikuti dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Zhu mengeluarkan dana besar untuk pendidikan manajemen, mengirim ribuan siswa belajar ke luar negeri, dan juga mengundang pakar bisnis berbicara di Cina.

Kini, lihatlah apa yang terjadi di Indonesia...

Pengangguran terus bertambah, anak-anak gadis dari desa terpaksa menjadi pelacur di kota, lulusan SMU menjadi pengamen, anak-anak SD yang malu tidak dapat membayar uang sekolah, bunuh diri. Ratusan ribu orang tumpah ke kota-kota karena di desa tidak ada harapan. Ratusan ribu orang menjadi tenaga kerja di luar negeri, ditipu calo dan disiksa majikannya. Mereka adalah korban. Koruptor menghisap hidup mereka, bertahun-tahun tanpa ada yang menolong. Koruptor mengambil hak mereka atas tanah, hak mereka atas air, hak mereka untuk sekolah, hak mereka untuk berdagang, hak mereka untuk bekerja, hak mereka untuk mendapatkan layanan, hak mereka untuk kesehatan.

Apalagi hak yang tersisa untuk orang-orang miskin itu? Pemerintah bukan penolong orang-orang miskin, terkadang mereka juga mengambil uang dari orang-orang miskin. Bangsa ini memerlukan orang seperti Zhu Rongji, bukan pecundang atau pesolek yang tiap kali berbicara atau mengambil kebijakan selalu mwngutip kalimat "atas nama rakyat", tetapi hasil yang didapat jauh panggang dari api.

Inilah Indonesia saat ini!

Jatuhkanlah tiga buah batu dari pesawat udara di wilayah Indonesia, maka, yakinlah satu di antara batu itu akan mengenai kepala koruptor
---


Tapi batu yang 2 lagi kena ke orang gak bersalah...?


Kalau aparat hukumnya aja udah gampang disuap, rakyat kehilangan kepercayaan (trust) terhadap pemerintah dan aparat hukum, ..... どうすればいい? Harus bagaimana ya?

Wednesday, October 17, 2007

Jomblo Pria Lebih Banyak?


Mencuplik tulisan temen berjudul: Fakta penduduk kita: jomblo pria lebih banyak? yang diposting pada 8 Maret 2007.

Informasinya menarik. "Gosip" terkenal yaitu "jumlah wanita > jumlah pria", mungkin digembar-gemborkan untuk--seperti banyak hal lainnya--menyenangkan kaum pria, meninggikan gengsi mereka, biar mereka bisa berbangga diri. Yah pokoknya dibikin seneng dulu aja deh daripada ngambek. Mungkin aja memang benar lebih banyak wanita daripada pria (apalagi banyak juga pria2 yg mengubah dirinya jadi wanita, ouch!), tapi itu belum disortir lagi berdasarkan usia dan status pernikahan.

Kalo diliat dari temen2 gw sendiri kayaknya banyakan jomblo cowoknya sih... Walaupun banyak cewek yg lebih muda, sebagian dari mereka udah nikah. Kalo yg belum yah cewek2 usia ABG...yang chance-nya lebih besar bakal "diembat" cowok2 yg lebih seger, a.k.a. lebih muda dari temen2 gw itu. Apalagi cowok2 muda sekarang keren2. No offense lho guys. Tenang aja... gimana pun makin tuwir cowok biasanya duitnya makin banyak. Hahahahaaa...... (Buat cowok2, jgn tersinggung ya.. Jarang2 banget lho kita ngeledek cowok, sementara cowok sering banget ngenyek cewek di kehidupan yg sesungguhnya :P) Menurut gw jodoh2 temen2 cowok gw (my guy friends) cuma masih "ketelisut" di mana gitu, musti dicari dengan tenang :)

OK, ini tulisan menarik dari temen gw... Selamat membaca!

---
Assalaamu 'alaikum,

https://www.cia.gov/cia/publications/factbook/geos/id.html

Menurut data CIA, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2006 adalah:

245 juta jiwa, atau tepatnya 245.449.739 jiwa, dengan komposisi 122,5 juta jiwa pria (tepatnya 122.527.186 pria) dan 122,9 juta jiwa wanita (122.922.553 wanita). Berarti ada kelebihan jumlah wanita sebanyak hampir 400 ribu oraang (tepatnya 395.367 jiwa).

Q: Asyikkk, ada kelebihan 400 ribu wanita. Boleh dong poligami?
A: Eiittt tunggu dulu. Ternyata komposisi pria dan wanita yang masuk di usia produk sekaligus usia baligh, yakni usia 15-64 tahun adalah sbb:
pria: 80,8 juta jiwa (tepatnya: 80.796.794 jiwa) wanita: 80,75 juta jiwa (tepatnya: 80.754.238 jiwa). Justru di usia produktif, jumlah pria lebih banyak 42 ribu jiwa.

Itu berarti andaikan 1 orang pria berpasangan dengan 1 orang wanita, pada usia produktif ini, berarti ada 42 ribu pria yang nge-JOMBLO! Kalau ada pria yang ingin punya pasangan dobel-dobel, itu berarti jumlah para JOMBLOWAN, alias pria yang nge-jomblo akan bertambah banyak. Pria yang masih lajang, ayoo cepetan nikahnya nanti ceweknya keburu digaet orang lho.) Yang mampu bisa gaet dobel-dobel, bagi-bagi yah, kasian tuh 42 ribu pria pada ngejomblo.

Q: Lho, tapi kan katanya tadi jumlah wanita lebih banyak? Piye toh.
A: Ok, kita lihat komposisi penduduk di usia lebih dari 65 tahun.
Pria: 5,7 juta jiwa (tepatnya: 5.734.473 jiwa) wanita: 7,4 juta jiwa (tepatnya: 7.418.773 jiwa). Ada kelebihan jumlah wanita sebanyak 1,7 juta jiwa di usia ini.So, yang mau gaet wanita lebih banyak, silahkan. Stok wanita di usia ini masih banyak nih, ada 1,7 juta jiwa. Berminat gak? Lho, ditawarin kok malah malu-malu sih.
Lengkapnya komposisi penduduk kita adalah sbb:

Usia Pria Wanita
0-14 tahun 35.995.919 jiwa 34.749.582 jiwa
15-64 tahun 80.796.794 jiwa 80.754.238 jiwa
> 65 tahun 5.737.473 jiwa 7.418.733 jiwa
Total 122.527.186 jiwa 122.922.553 jiwa

Dari data di atas, kesimpulan yang bisa ditarik antara lain:

1. Wanita berusia lebih panjang dari pria. Karenanya jumlah wanita di atas usia 65 tahun adalah lebih banyak.
2. Dalam 14 tahun terakhir lebih banyak bayi pria yang dilahirkan daripada bayi wanita.
3. Jumlah pria yang "nge-JOMBLO" lebih banyak daripada jumlah wanita, andaikan 1 pria berpasangan dengan 1 wanita.
4. Tenaga kerja usia produktif kita banyak sekali, ada 161 juta jiwa. Sehingga tak perlu kuatir kekurangan tenaga kerja.
5. Para manula, tidak perlu kuatir, karena kehidupan mereka ditanggung oleh tenaga usia produktif yang berlimpah.
6. Jumlah wanita dan pria di Indonesia relatif seimbang. Yakni 49,9% pria dan 50.1% wanita. Anggapan bahwa jumlah wanita nantinya 50x lipat daripada jumlah pria, sampai hari ini belum terbukti.
7. Kecuali terjadi perang besar, dimana yang bertempur ke medan laga umumnya adalah kaum pria, maka di situ akan terjadi pergeseran komposisi penduduk, dan wanita akan jauh lebih banyak dari pria, namun musykil rasanya kalau persentasenya jadi berbeda jauh. Persentase jauh hanyalah miracle semata.
8. Silahkan kalau ada yang mau nambahin.

So, kesimpulannya? He he, silahkan dipikir sendiri. Interprestasi orang beda-beda.
---

Menurut gw, bener hukum poligami itu relevan kalau terjadi peperangan di mana kaum pria banyak berguguran meninggalkan wanita2 jadi single again beserta anak2. Apa krn itu cowok doyan perang? (Tapi yg gugur ga kebagian cewek dong.. Gile ye kalo lagi perang masih mikirin napsu begituan...)

Untuk masa "tenang" kayak gini tolong ya cowok2 jgn serakah... My guy friends masih banyak yg jomblo tuh... Apa perlu cewek2 married yg turun tangan "membantu" para cowok jomblo? :P (Kan poligami katanya untuk membantu? Banyak suami = banyak sumber pemasukan. Banyak istri = banyak pengeluaran.) :P