Thursday, July 20, 2006

Nah ini foto waktu kita mo nyanyi di Petro Cup. Setelah sekian lama, akhirnya gw "terjun" lagi ke panggung (ta'ela...). Walopun kayaknya latiannya cu-mef (cukup mefets), kurang mateng. Sangat disayangkan, Juara Bertahan yang menang 2x berturut-turut ternyata tahun ini lolos babak penyisihan pun enggak. Yang jelas memang banyak yang heran. Walopun gw memang melihat ada "keanehan" pada sound system saat itu. Nggak sama dengan waktu test sound sebelum lomba dimulai. Kenapa tiba2 volume musiknya jadi keras sekali sehingga para vokalis harus bekerja extra mengerahkan powernya untuk mengimbangi kerasnya volume suara musik? Apakah ada kecurangan? God knows. Bahkan group lain yang biasanya dianggap potential competitor gak lolos juga.

Kalau memang ada kecurangan, itu memang 'biasa'. Dunia memang nggak adil. Itulah gunanya ada surga & neraka. Itu kata-kata dari temen gw Dewi, mengutip kata-kata Razi suaminya. Dan kalimat itu bener2 inspiring buat gw. Sangat membantu gw untuk berlapang dada di saat2 gw merasa dunia ini gak adil. Itu mengingatkan gw bahwa keadilan tetap akan ditegakkan.


Hayooo...ada yang naksir sama salah satu di foto ini? Hubungi gw aja buat mastiin yang mana yang masih available, yang mana "single and looking", "single and desperate", "married but desperate", dst. Ha ha ha...

Sebenernya gw pingin bikin quiz:
"Dari ke-10 orang di foto ini, berapa orang yang single, & yang mana aja?"
Kalo jawabannya bener DAN yang menjawab adalah orang single, gw kasih nama & no. telp dari orang2 yang single di foto itu. Penting banget gak seh? He he he...
Thinking about myself...
Am I a SPOF in this organization?

Maybe. Considering how paranoid they are when I'm not here.
Maybe not. Considering the way they've been treating me.

Been thinking for too long to go back to where I always want to be. But I'm so far behind, need to catch up. Pingin ngambil sekolah design yang bagus - yang aku liat di sini Lasalle. Tapi ternyata...mehi bengi - mahal banget! Bahkan dengan keadaan yang sekarang (udah punya uang sendiri, gak minta lagi sama ortu), belom mampu. Can't afford it. Too expensive.

Dulu waktu masih sekolah, I always reminded myself that I have to earn my own money. Nggak mau terus2an minta sama ortu, terutama kalo cuma buat kesenangan sendiri. Dulu kalo mau nonton aja uang dihemat supaya bisa pergi ke bioskop. Kalo minta lagi sih mestinya dikasih juga, tapi gw bukan tipe peminta-minta. Malu sama diri sendiri. Masa' me-manage uang bulanan gak bisa? Selama sekolah (SMP~kuliah: +/- 11 tahun), ada 2x keadaan di mana gw terpaksa minta uang saku lagi sama ortu sebelum abis bulan. Ugh, rasanya sebel banget. Ngga enak sama ortu & sebel sama diri sendiri. Itu berarti gw gagal me-manage uang. Waktu timbul ketertarikan untuk mengeksplor banyak hal seperti fotografi, jalan2, design,... gw tau perlu modal 'lebih' dari uang saku. Makanya gw bertekad harus bisa menghasilkan uang sehingga untuk pengeluaran2 "pribadi" itu gw bisa biayain diri sendiri.

Waktu kuliah sempet lah dapet tambahan dikit dari jualan tas & aksesori. Lumayan. Setelah dapet kerja, syukurlah gue bisa nabung. Dan gw udah bisa ikutan manga school yang mahal baik uang semester maupun peralatan gambarnya. Gw biayai diri gw sendiri. Seneng rasanya ngga minta sama ortu, malah bisa nraktir ortu :) Gw bisa ikut kegiatan2 di luar kantor kayak aikido, belajar bahasa Jepang, manga school, yoga, dll. Berbekal kamera lama bokap, Nikkormat, gw bisa mulai motret lagi (yang dulu gw urungkan sejak harga film & biaya cuci-cetak mahal). Gw bahkan berhasil nabung utk beli kamera digital SLR, dan jalan-jalan ke Jepang! Jalan2nya sih gaya "melarat", alias nginep di tempat murah2, makan gak jelas, hehehe... tapi gw seneng banget. (Liat entry gw sebelumnya tentang jalan2 ke Jepang.)

Sekarang blm kesampean belajar design. Itu padahal minat gw pas lulus kuliah. Skripsi gw itu bikin multimedia. Abis lulus gw belajar multimedia sendiri (maklum masih nganggur & banyak waktu). Tapi mungkin Tuhan menakdirkan gw ternyata nggak bekerja di bidang itu, melainkan di industri perminyakan. Gw melakukan apa yang harus dilakukan, gw senang dengan suasana kerja, sampai akhirnya sekarang....... am I a SPOF or not?

Should I try harder so I can get the skill I need in the expensive school and then I can start doing something new I really enjoy (while still earning money)? Kayaknya dari tadi gw UUD gitu ya? Memangnya dikira gw bertahan kerja buat apa? Jelas buat uang. Karir, enggak. Kenapa uang? Karena si benda kurangajar itulah yang bisa membantu gw: jalan2, motret, bantuin ortu & adiks gw, merawat diri dan memanjakan diri,... (walopun sekarang waktunya susah.) Apa itu salah?