Friday, October 22, 2010
Yohannes Surya: "Tidak Ada Orang yang Bodoh."
Monday, October 18, 2010
studi banding pendidikan
Thursday, October 07, 2010
3D visualization via Internet?
Tuesday, October 05, 2010
No responses for my KPI
- Harga yang di-quote oleh distributor hampir 2x lipat dari harga yang ditawarkan ISV principal. Setelah di-cross check, ternyata principal memasukkan biaya transport Engineer (Houston-JKT). Dan distributor tentunya naikin lagi harganya utk overhead dan sebagainya (margin, sodara2...). Waktu ditanya, principal insist yang menginstall dan mengkonfigur software harus orang mereka, bukan distributor.
- Perubahan organisasi. Sejak sekitar 2 bulan yang lalu yang tadinya isu akhirnya menjadi makin jelas dengan adanya pergantian direktur yang memerintah bubble technical services, yang menyampaikan rencananya untuk 'mengembalikan' fungsi2 pada semua bagian di bubblenya ke fitrahnya masing2. Meaning, departemen yang dipimpin oleh boss gw akan pindah dan jadi bagian dari divisi lain. Struktur organisasi sudah dibuat dan disetujui secara lisan oleh kepala divisi saat ini dan Divisi HR,tapi sampai sekarang sang kepala divisi kami nggak berani tanda tangan. Lamaaaaa' deeeeh.....
- Traffic & commute time
- Stale project(s): delayed by 'political' matters (top down)
- Boredom of taking care of hardware ops. and apps. support
- Future division well-known for unhappy boss and staff
- Tired of doing support jobs without appreciation for 10 years and along the way had been under 2-3 bosses who positioned us as SERVANTS instead of consultants.
- Unclear so-called Project Management implementation. They sent many staff to expensive PMP prep courses but wouldn't support us implementing what we got in the course. I used to be very interested in Project Management but not anymore. Am I bibit yang berada di tanah yang salah?
Thursday, July 29, 2010
Work for family or company
Monday, July 19, 2010
butuh berinteraksi sama mereka
Ah, kerja ama kumpeni itu menguras mind body n soul ye. Tadi malem gw cuma ktemu si lutu kurang dari 2 jam after work krn pul telat dikit, jam 5 dr kntr, plus traffic, dan kami gak ktemu papanya. Malem ini papanya bakal pulang malem lage.
Arrrgh.
Sent from my HTC
Tuesday, July 13, 2010
Video Panas Selebriti
Monday, June 28, 2010
Parents Trap??
Thursday, June 03, 2010
Memanusiakan Anak & Memanusiakan Orangtua
pengondisian orangtua kita dulu yang akhirnya membentuk perilaku dan pola asuh mereka terhadap kita, hingga seringkali yang mereka terapkan bukanlah yang terbaik bagi anak melainkan sekadar meneruskan warisan dari orangtua mereka sebelumnya. Dan hal itu berlangsung dari generasi ke generasi, termasuk pada kita saat kebagian giliran jadi orangtua. Belum lagi kalau ternyata pola-pola tersebut meninggalkan trauma.
Teringat lagi bahasan gw di hypno-parenting tentang tangki cinta yang bocor akibat sakit hati atau trauma. Trauma ini melekat terus meskipun seorang anak sudah menjadi manusia dewasa, seperti satu dari sekian banyak pemberi komentar pada tulisan Dee tsb:
Magdalena said...
ibu..
aku menyayanginya, sangat sayang sekali.
tapi bingung juga jika hampir semua yang kita pikirkan tidak sejalan. entah karena benturan jaman atau beda lingkungan.
akan menjadi sangat complicated saat membicarakan tentang seorang anak yang telah menjelma menjadi manusia dan seorang ibu yang memiliki si buyung yang telah dewasa itu. belum lagi benturan-benturan dengan norma agama. atas nama orang tua aku akan mengorbankan cinta karena aku tidak mau menjadi durhaka sedikitpun.
walau aku harus layu selamanya
...tentu ini menjadi tidak adil...
thats a complicated relation between mom and me as a human.Magdalena said...
akan menjadi sangat complicated..
saat berbicara tentang kata-kata durhaka, apalagi jika nanti di kaitkan dengan cinta.
mama
aku akan selalu menuruti kata-kataamu
hingga aku tidak merasa menjadi manusia dewasa
mama aku tersiksa dengan keadaan ini.
Bagaimana cara yang tepat agar orangtua bisa melihat anaknya sebagai sesama manusia, bukan hanya sebagai anaknya berikut "embel-embel" ekspektasi yang menyertainya; dan sebaliknya?
Yang sering dilupakan oleh orangtua adalah bahwa anaknya juga manusia, bukan cuma anak. Di sekolah, anaknya adalah seorang murid, seorang teman, mungkin seorang ketua kelas, ketua organisasi dan sebagainya, yang juga punya tanggung jawab atas peran2nya tersebut, tidak hanya atas perannya sebagai anak. Sering orangtua menganggap anaknya tidak punya kehidupan lain di luar rumah (padahal anaknya sudah sekolah/kuliah/kerja). Yang sering terjadi adalah orangtua dengan mudahnya membuat "jadual" dadakan atau janji dengan orang lain yang melibatkan anaknya, tanpa menanyakannya terlebih dulu dengan si anak. Padahal mungkin anaknya sudah punya jadual/janji lain dengan temannya atau rekan2 di organisasinya. Sedikit curcol, sebenarnya itu cukup sering terjadi pada diri gw. Akhirnya gw jadi males bikin janji dengan teman2/rekan2 ekskul dsb. Akhirnya gw males bikin komitmen apa pun, karena ortu gw bisa dengan mudahnya memaksa gw mengikuti jadual yang sudah disiapkan untuk gw. Daripada di mata teman2 gw dilihat sebagai orang yg nggak bisa diandalkan, mendingan gw ngga usah ikutan apa2, ngga usah komit apa2. Jadi baru terpikir, mungkin juga itu penyebab gw termasuk cewek yg "takut" komitmen :D hehe...
Ada saat2 di mana kita memang harus berperan sebagai anak dan sebagai orangtua. Namun setiap orang pasti juga butuh dilihat sebagai sesama manusia yang sejajar - tanpa menghilangkan etika dan sopan santun antar-manusia - tanpa tuntutan dan ekspektasi.
Mungkin saatnya kita, orangtua dan anak, harus mencoba saling melihat satu sama lain sebagai manusia yang equal, sejajar. Manusia dengan personality, kekurangan, kelebihan, kegemaran, kesibukan, dan impiannya masing2.
Wednesday, June 02, 2010
Rich nations, poor nations, devout nations?
One thing that bothers me, and I guess I'm asking for a rational answer as to why this is, is the question why the most devout nations in the world seem to always suffer the most..why are they the poorest, why do they have the highest deathrates from disease, why are they the most polluted on the planet, why do their ferries and planes full of the devout, go down so often, why are they plagued with corrupt politicians, why do they get hit time and time again by horrendous natural disasters and so on?
And yet the least devout nations in the world...Scandinavia and parts of Europe, Australia and NZ, are amongst the wealthiest, have the healthiest populations, highest standard of living, long life, great enviroments etc. And China, which is about 80% atheist is dominating the planet economicaly at the moment.
Setia atau bodoh?
Penderitaan Istri yang Setia Itu Berujung Kematian…
Begitulah judul berita Kompas 30 April 2006 yang memaksa mataku untuk membaca baris demi baris huruf dibawahnya. Ini kisah tentang seorang guru SD yang meninggal setelah dianiaya suaminya secara terus menerus sejak pernikahan mereka di tahun 1995.Mari kukutip tulisan di koran itu:
"Mereka prihatin atas penderitaannya, tetapi juga menaruh simpati dan kagum pada karakternya yang tegar dan tabah menghadapi penderitaannya, dan setia pada ikatan perkawinan. Sejak dinikahi Johny sekitar tahun 1995, hidup bahagianya hanya sepenggal bulan pertama. Hidup Arta selanjutnya selalu diliputi kekerasan fisik dari suami. Biasanya, Arta dipukul dan disiksa, dimaki,difitnah, dan sering sekali ditelantarkan begitu saja jika jatuh sakit."Dan komentar adik kandung korban," Dia adalah wanita yang setia. Meski beberapa kali kami memberi saran agar bercerai saja dari suaminya, dia tetap bertahan. Padahal dengan gaji sebagai guru, dia bisa menafkahi diri sendiri."
Apakah setia itu? Tidakkah seharusnya setia pada pasangan dan perkawinan itu bersyarat? Minimal, adanya penghormatan terhadap kemanusiaan pasangan. Benarkah sikap bertahan dalam perkawinan semacam itu layak diapresiasi sebagai setia? Atau justru sebenarnya hanyalah kepasrahan (untuk tidak mengatakan kebodohan) sia-sia?
Sebagai orang yang percaya pada adanya pertanggungjawaban setelah umur berakhir, aku bertanya-tanya dalam hati, apakah sikap seperti itu akan dipujiNya kelak? Ataukah Dia justru akan bertanya, "Mengapa tidak kau selamatkan dirimu? Mengapa kau sia-siakan kemampuan dan potensi yang Kuberikan padamu?"
Sebagaimana malaikat mencela kaum muslimin yang tidak mau hijrah dan mati terzalimi di Mekkah, "Bukankah Bumi Allah itu luas?" (Qur'an Surah Annisa 97-99)
Do you feel pressure in your relationship?
Quoting a friend's writing:
So if you feel pressure or fear in your relationship, ask yourself. Is your relationship true? Are you being yourself in the relationship? Is the love mutual?If we feel pressure in relationships it means that there is an absence of love and truth in that relationship.
When there is truth, love is automatically there.
Truth makes us the embodiment of love naturally and we become fearless and free from animosity.
Whenever fear is experienced, the power of truth is not there.
Oh well...
Monday, May 31, 2010
Siapa bilang orang "kecil" gak korupsi?
HELLOOOO?????
Gw kasih kode ke suami gw bhw dia blm kasih karcisnya. (I was wondering apa suami gw gak pay attention waktu gw melambai-lambaikan selembar karcis tol dan pas masih di loket? Tapi ah well, men are not sensitive in reading non-verbal "codes" or gestures, except detectives maybe :P)
Si petugas gerbang tol mencuri uang yang telah dibayarkan. Karena dengan dia nggak memberikan karcis tol, uang itu kan gak tercatat sebagai pemasukan tol, jadi bisa dia kantongin deh. Cuma gara2 duit dua ribu perak masa' keluarganya harus makan dari uang haram?
Dan itulah contoh nyata korupsi yang dilakukan oleh bukan pejabat tinggi.
Jadi, nggak usah deh ribut2 pejabat korupsi, kalo diri sendiri aja masih nyuri uang perusahaan/negara/rakyat secara jelas2an pula. Atau, jangan2 kita sebagai rakyat biasa, bukan pejabat negara, bukan konglomerat, ribut2 bawel orang2 "di atas" pada korupsi karena kita nggak kebagian giliran korupsi??
HAH-HAHAHAHAHAH
Negriku tercinta, gimana bisa maju... Dari atas sampai paling bawah ke akar2nya sampai generasi muda pun udah belajar menerima korupsi. Dari menerima lama2 melakukan. Itulah kekuatan lingkungan ketemu dengan kelemahan mentalitas.
Bangsaku... :(
Tuesday, May 25, 2010
hypno-parenting
Apa itu Hipnosis?
Hipnosis itu sendiri adalah bagian dari ilmu kejiwaan alias psikologi, bukan sulap bukan sihir. Apa definisinya? Gw copy aja deh dari Wikipedia:
Hypnosis is a mental state (state theory) or set of attitudes and beliefs (non-state theory) usually induced by a procedure known as a hypnotic induction, which is commonly composed of a long series of preliminary instructions and suggestions.[1]
Hypnotic suggestions may be delivered by a hypnotist in the presence of the subject, or may be self-administered ("self-suggestion" or "autosuggestion").
Disebutkan juga bahwa:
Contrary to a popular misconception - that hypnosis is a form of unconsciousness resembling sleep - contemporary research suggests that it is actually a wakeful state of focused attention[2] and heightened suggestibility,[3] with diminished peripheral awareness.[4]
Kalau gw nggak salah mengerti, kondisi yang dimaksud adalah pada saat gelombang otak (brain wave) berada pada gelombang Alpha (8 - 12 Hz), yang nampaknya saat ini lagi populer menjadi kondisi yang sangat ideal dengan banyak manfaat, seperti:
- Buku Quantum Ikhlas oleh Erbe Sentanu,
- Buku Pelatihan Shalat Khusyu' oleh Abu Sangkan,
- Relaksasi dengan meditasi, baik dalam yoga atau lainnya.
Yang dimaksud meditative mental state adalah kondisi otak pada gelombang Alpha itu yaitu mental state yang terjadi pada saat kita dalam keadaan sangat relax namun tetap sadar dan aware akan keadaan sekitar (tidak tidur, tidak trance).
Pikiran Sadar vs. Bawah Sadar
Banyak dari kita mungkin sudah sering mendengar, bahwa pikiran itu seperti gunung es: pikiran sadar adalah gunung es yang timbul di atas permukaan air, sedangkan pikiran bawah sadar adalah yang ada di bawah permukaan air yang merupakan bagian yang jauh lebih besar. Dijelaskan bahwa perbandingan pikiran sadar dan bawah sadar adalah 12:88.
Di antara pikiran sadar dan bawah sadar ada filter yang disebut disebut critical factor.
Pada waktu lahir sampai dengan umur 3 tahun, anak masih hanya memiliki pikiran bawah sadar. Ini juga mirip dengan yang disebutkan dalam buku Quantum Ikhlas, bahwa anak2 selalu berada dalam gelombang Alpha, karena itulah mereka sangat mudah menyerap stimulus apa pun yang mereka terima dari lingkungan, sehingga cepat sekali mempelajari sesuatu.
Di atas umur 3 tahun baru terbentuk pikiran sadar. Pada usia 7 tahun, filter (critical factor) baru terbentuk, dan menguat pada usia 12 - 13 tahun.
Parenting with Hypnosis
Setiap orangtua pasti menginginkan yang terbaik bagi anak2nya. Namun banyak orangtua yang memberikan "yang terbaik" menurut pengertiannya, namun lupa untuk mengerti kebutuhan anak2nya. Banyak kasus klien2 dari QLTI ternyata berakar dari masa kecil. Ternyata, sesuai dengan kata Eyang Maslow, hal yang paling dibutuhkan oleh anak adalah sama seperti kebutuhan manusia pada umumnya yaitu rasa aman. Orang yang paling diharapkan dapat memenuhi kebutuhan itu adalah orangtua: ibu dan ayah. Jika kebutuhan itu tidak terpenuhi, anak akan mencarinya dengan cara yang dia ketahui. Dan cara yang diketahui oleh anak belum tentu adalah yang benar dan/atau sesuai dengan keinginan orangtuanya, misalnya dengan merengek, menggigit jari, melempar barang, dan sebagainya.
Rasa Aman = Isi Tangki Cinta
Menurut Ibu Ely Susanti yang menyampaikan topik ini, rasa aman sebanding dengan isi tangki cinta. Jika tangki cinta kosong atau kurang terisi, maka rasa aman pun kurang. Tangki cinta harus diisi tiap hari. Dia bisa habis atau bocor (karena trauma, sakit hati). Indikator tangki cinta yang kosong adalah penyimpangan perilaku, seperti:
- mengisap/gigit jari,
- suka mukul,
- ngompol,
- suka melawan,
- tidak menurut,
- makan berlebihan,
- teriak2,
- dan sebagainya.
- Untuk mendapat perhatian,
- Untuk balas dendam kepada orangtua,
- Untuk menghukum orangtua,
- Menjadi tidak produktif atau sakit agar dilayani orangtua.
Bagaimana mengisi tangki cinta?
Pelajarilah apa bahasa cinta anak kita. Pernah dengar tentang The 5 Love Languages (Lima Bahasa Cinta) oleh Gary Chapman?
- Kata pujian (words of affirmation)
- Waktu yang berkualitas (quality time)
- Penerimaan hadiah (receiving gifts)
- Pelayanan (act of service)
- Sentuhan fisik (physical touch)
Kita cenderung mengekspresikan cinta dalam bahasa cinta kita sendiri, namun hal itu belum tentu dimengerti oleh anak jika bahasa cintanya berbeda dengan kita. Untuk itu, kita harus mempelajari apa bahasa cinta dari masing2 anak kita. (Kalau mau tau apa bahasa cinta kita dan pasangan kita, bisa ikut assessment di sini.)
Setelah itu gantian Pak Sjahsjam Susilo bicara dan memberi contoh penggunaan hypnosis untuk terapi (hypnotherapy). Syarat dari hypno-therapy yang efektif adalah adanya niat dan kemauan pihak yang akan diterapi. Hypnotherapy bisa digunakan untuk "menyembuhkan" masalah seperti fobia bahkan keuangan dan berat badan! Karena hypnosis berusaha menggali akar/penyebab masalahnya. Menurut Pak Sjahsjam, banyak kasus masalah ternyata diawali dengan kejadian di masa kecil. Seperti masalah seorang yang tidak kunjung menikah walaupun menginginkannya, dan tidak pernah berhasil dalam membangun bisnisnya; ternyata setelah digali, secara tidak sadar dia punya trauma masa kecil yaitu percekcokan orang tua dan perceraian karena masalah keuangan. Sehingga bawah sadarnya mencatat bahwa pernikahan membawa masalah, dan uang adalah sumber masalah.
Itulah sekilas info dari sesi Women's Activity bulan ini.
Wednesday, May 19, 2010
Breastfeeding Fair 2010
Gw & Camel jalan kaki ke fx. Felt like the old days, waktu gw masih sekolah & kuliah, jalan kaki di daerah itu, nyebrang jembatan itu... Apalagi hari itu gw udah 'siap tempur', pakai baju seperti jaman muda dulu: T-shirt, jeans, dan hiking boots (bukan boots tinggi lho, ini sepatu hiking biar enak jalan). Aahhh....serasa muda lagi :) I felt liberated dan jadi bersemangat. Ternyata hidup gw udah berubah sekali ya, makin dewasa kita makin banyak kewajiban dan tanggung jawab. Dulu yg dipikirin cuma diri sendiri aja.
Kita makan siang dulu di food court fx Green Pepper. Kita makan masakan Manado. Lumayan...enak juga. Dan surprisingly, perkedel jagungnya garing kayak di Chamoe-Chamoe. Abis makan kita baru ke Breastfeeding Fair. Di bazaar ada produk2 untuk ibu hamil dan menyusui seperti pakaian, gendongan, tas perlengkapan bayi, breastpump, breast shells/milk collector, botol penyimpan ASI dsb, buku2 parenting, buku & pakaian anak dan sebagainya.
Kebetulan sekali, gw yang akhir2 ini lagi wondering about Attachment Parenting, ternyata nemu buku itu di boothnya AIMI. Seri Cerdas Bersama Dr. Sears: "Menggendong Anak itu Perlu: mematahkan mitos-mitos pengasuhan anak". Judul aslinya "The Attachment Parenting Book: A Commonsense Guide to Understanding and Nurturing Your Baby" by William Sears, M.D. and Martha Sears, R.N. Satu lagi gw beli buku "Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif" oleh dr. Hj. Utami Roesli, SpA, MBA, IBCLC. Walaupun gw sudah melakukan IMD (inisiasi menyusu dini) dan lulus S1 (ASIx 6 bln) dan S2 (ASI 1 thn) dan lagi ngambil S3 (ASI 2 thn), tapi sejak pertama tau, berkat Kelas Edukasi AIMI: Breastfeeding Basics, gw sangat amazed dengan kebesaran Tuhan yang ditunjukkanNya lewat proses alami IMD dan keajaiban ASI.
Sekarang meja kerja gw sebagian jadi kayak "pojok membaca". Ada majalah & buku parenting, buku tentang IMD dan ASI, buku tentang makanan untuk anak,... Promosi ASIX & IMD gw yang selama ini melalui lisan dan berbagi informasi via email sekarang ditambah dengan bahan bacaan dalam bentuk hardcopy :)
I hope to be back writing more often about breastfeeding to encourage all mothers to be more aware of the greatness of breastfeeding and be confident to give the best for their babies.