Thursday, July 29, 2010

Work for family or company

workingmom.jpg Actually it's not only the outside job vs. child. There are still household management (including subordinates if available), family management, romance & relationship maintenance, extended family,... And even the "Child" factor contains many sub-factors such as nutritional balance, sleeping time, playtime management, school (+ home work when the time comes), child's social circle, development.  Just like the "office" job: managing projects, tasks, subordinates, time,... sudden projects dropped instantly from the top without a warning or even without mature planning.  When you're done at work at the end of the day, you get to see your family after the sun goes down, with the remainings of your energy depending on the day's work and traffic, while your child's been longing to see you to play with you, and your spouse to spend time with you.
 
Why does working for your own family not give you money, while you pay other people to take care of your house and children? Hmmm...
 
 

Monday, July 19, 2010

butuh berinteraksi sama mereka

Ah, kerja ama kumpeni itu menguras mind body n soul ye. Tadi malem gw cuma ktemu si lutu kurang dari 2 jam after work krn pul telat dikit, jam 5 dr kntr, plus traffic, dan kami gak ktemu papanya. Malem ini papanya bakal pulang malem lage.

Arrrgh.

Sent from my HTC

Tuesday, July 13, 2010

Video Panas Selebriti

Kasus video panas selebriti yang menyebar lewat Internet itu benar2 memperlihatkan betapa tidak dewasanya masyarakat Indonesia.  Di tengah hangatnya kasus Dana Aspirasi DPR yang kontroversial itu, muncullah secara tiba2 2 video panas hanya dalam selang beberapa hari, tidak sampai seminggu.  Bagaikan anak balita lagi rewel yang gampang dialihkan dengan makan kesukaannya, masyarakat serta-merta beralih perhatiannya, dibantu oleh media massa yang makin mempopulerkan hal itu.  Serta-merta hal-hal yang lebih penting, memengaruhi hajat hidup orang banyak dan bersifat jangka panjang dilupakan dengan mudahnya.
 
Peran Serta Masyarakat
 
Saya tidak membicarakan masalah moral orang2 yang terlibat dalam kedua video tersebut.  Sebagai masyarakat yang terdiri dari orang2 yang dewasa dalam hal umur, kita malah menunjukkan betapa kekanak-kanakannya kita merespon video tersebut.  Mengikuti insting tanpa menggunakan akal, masyarakat beramai-ramai turut serta menyebarkan aib dan privacy orang lain.  Apa akibatnya?  Tahu yang namanya media massa dan Internet? Suatu media yang dapat diakses oleh siapa pun tanpa kenal usia.  Tahu siapa orang2 yang ada dalam video tersebut? Para selebriti yang punya penggemar dari berbagai kelompok umur.
 
Apa yang didapat oleh anak2 ketika mereka meng-Google nama2 para selebriti favorit mereka tersebut?
 
Tidak lama setelah kasus itu dimulai, saya dengar bahwa kasus pemerkosaan pada remaja dan anak2 meningkat.
 
Siapa yang ketawa?